Setiap orang pasti memiliki tingkat kejenuhan masing-masing. Biasanya, jika kejenuhan itu sudah menumpuk, seseorang tersebut mencari celah dan suasana baru. Sama seperti kak Sabina. Dia adalah salah satu senior saya sewaktu magang pada musim liburan semester lalu. Statusnya saat itu menjabat sebagai Social Media Specialist di divisi Social Media. Seperti apa jobdesk social media specialist tersebut, akan saya bahas lain kali yaaa hehehe
Alhamdulillah, saya tidak pernah menyesal saat memutuskan untuk menerima tawaran interview di agency/manajemen konsultan tersebut. Awalnya, niat saya mencari magang hanya untuk mengisi waktu senggang liburan semester selama tiga bulan lebih. Memang benar ya, kalau niat kita baik, pasti dimudahkan jalannya. Siapa sangka, saya di terima di agency/manajemen konsultan tersebut untuk mengisi posisi anak magang yang lebih dulu keluar sebelum waktu magangnya selesai. Hari pertama magang itulah saya bertemu kak Sabina. Kak Sabina ini juga temannya kak Nabel, senior saya sebelum ia keluar dari agency itu. Sewaktu kak Nabel keluar, kak Sabina lah yang menggantikannya. Dibawahnya, ada beberapa anak magang yang membantunya 'mengendalikan' media sosial brand-brand besar, termasuk saya.
Menjadi seorang Social Media Specialist tidaklah mudah, saya tidak mengada-ada atau asal bicara, karena saya benar-benar merasakan menjadi Social Media Specialist 'beneran'. Didepan klien, identitas saya sebagai anak magang disembunyikan oleh senior-senior saya yang sudah lebih dulu mengenal klien. Mengapa demikian? Karena meskipun sebagai anak magang, jobdesk saya hampir sama dengan karyawan di agency itu. Jadi, saya juga berhadapan langsung dengan klien. Bahkan, saya juga bertemu dengan pemilik atau penerus dari salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia yang menjadi klien kami.
Dengan demikian, saya harus menyeimbangkan diri dan harus bisa memposisikan diri saya sendiri. Walaupun di kantor saya sering diolok-olok atau 'diledekin' karena usia saya yang bisa dibilang termuda di agency tersebut, tapi saya tidak pernah memikirkannya. Malah bagus toh, jadi yang termuda mendapatkan ilmu?
Untunglah ada kak Sabina ini. Kak Sabina sangat berbeda dengan kak Nabel. Yah, jujur saja saya merasa segan dengan kak Nabel, entah karena dia yang tegas dan strict, serta tidak bisa ditindas siapapun, membuatnya terkesan 'galak dan jutek'. Kata kak Iko (orangnya ada di foto di bawah ini kok) kak Nabel nggak terlalu welcome sama dia, tapi kak Nabel baik sama saya. Ya bagus atuh, kerjaan saya jadi lancar bukan?
Enaknya sama kak Nabel itu, apa-apa cepet. Ada kesalahan atau revisi langsung dikerjain. Klien yang salah tapi kita yang disalahin, dia bisa berargumen. Nggak mau gitu aja disalahkan seenaknya gitu. Sifatnya yang seperti itulah yang membuatnya ditempatkan di Social Media Analyst.
Balik lagi ke kak Sabina. Kalo kak Sabina ini, memang dari awal sudah welcome banget sama saya. Hari pertama magang, saya yang paling pertama tiba di kantor. Disusul mas Boy (orangnya nggak ada di foto ini). Lalu kak Sabina datang, duduk di sebelah saya. Lama-kelamaan, kami pun akrab. Hingga sekarang.
Enak nggak kenal sama kak Sabina? Wah, enak banget! Hampir setiap hari di kantor membuat aku jadi merasa punya kakak sendiri. Kalau ada kerjaan ngeliput acara saat weekend kita pun hampir selalu bareng. Nah, karena sering bareng inilah membuat saya merasa sepiiiiiii banget sewaktu dia harus bekerja di luar kantor selama 10 hari. Satu hari aja dia datang ke kantor selama 10 hari tersebut, rasanya beda banget! Langsung kayak kantor yang biasanya. Di minggu-minggu terakhir saya magang, kita bukannya ngerjain konten, tapi malah asik Youtube-an :D
Selera humor kita hampir sama, ya lebih cetek saya sih (apalagi sejak ada kak First, btw dia nggak ada di foto-foto di bawah ini) jadi kalo nggak ada pak CEO di kantor, dan kita lagi nggak sibuk, ya buka-buka artikel ketawa-tawa deh!
Dia juga asik banget kalo diajak ngegosip, saya nggak pernah nanyain ada hal apa saja yang tak kasat mata yang ternyata terjadi di kantor. Tapi tiba-tiba dia dateng dan menceritakan semua yang dia tahu tentang gosip hari itu dan masalah yang sedang ada di sekitar kami. Agak tersanjung juga, ya lumayan tersanjung deh, saking percayanya sama saya dia sampai nyeritain semuanya. Saya juga dikasih tahu gimana rasanya skripsi, gimana ngadepin dosen, dan hal-hal yang dia alami sewaktu kuliah dia ceritakan semua ke saya. Beruntung banget yaa, saya jadi satu langkah lebih maju!
Di tempat magang itu juga karyawan serta anak-anak magangnya juga up to date, berita baru atau gosip baru langsung terdengar oleh mereka. Berasa punya news anchor dan jurnalis portable jadinya.
Sekarang, kak Sabina sudah diterima di salah satu maskapai penerbangan sebagai Social Media Specialist jugaaa! Ya mudah-mudahan dia selalu betah di tempat kerjanya sekarang yaa, kita cepet-cepet ketemu lagi main bareng lagi! Sayonara Sabina nee-san!
Bawah: saya
Kiri : Kak Sabina, Kak Nafira
Tengah : Kak Iko
Kanan : Kak Aya, Kak Fanni (hijab)
Yha kalo nge-photo bomb orang memang ena'
No comments:
Post a Comment